UD. ILHAM RIZKY JAYA [FORTUNA Event Organizer] Jl. Mastrip Gang Mangga No. 32 Desa Kepuh Kec. Boyolangu Tulungagung Jawa Timur - Distributor Peralatan Perkantoran / Laptop, Photography, Videography, Percetakan, Orkes Melayu - [NPWP : HERWAN : 36.914.792.1-629.000 - SIUP : 503.1/832/209/2011 - TDP : 13.32.5.46.11203 - IZIN SHOOTING NO : 503/48/209/2011 - (rizky komputer@abadi.fortuna@yahoo.com) NOMOR INDUK GROUP ORKES : 1255/424.50/BUD KES.O/2013] Contact Person : MasHoeWa HP. 081556633080

Senin, 15 Februari 2010

Analisa Filsafat Islam

Analisa Filsafat Islam
1. Dasar Analisis Filsafat Islam
Islam pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenai satu segi, tetapi mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia. Sumber ajaran-ajaran yang mengambil berbagai aspek itu adalah Alquran dan hadis.
Dalam kaitan ini diperlukan pendekatan historis terhadap filsafat Islam yang tidak hanya menekankan pada studi tokoh, tetapi yang lebih penting lagi adalah memahami proses dialektik. Pemikiran yang berkembang, yaitu melalui kajian-kajian tematik dan membahas persoalan-persoalan yang terjadi pada setiap zaman. Oleh karena itu, perlu dirumuskan prinsip-prinsip dasar filsafat Islam, agar dunia pemikiran Islam terus berkembang sesuai dengan perubahan zaman.
Islam menjadi jiwa yang mewarnai suatu pemikiran filsafat. Disebut filsafat Islam bukan karena yang melakukan aktifitas kefilsafatan itu orang yang beraga Islam, atau orang yang berkebangsaan Arab, tetapi dari segi objeknya membahas mengenai pokok-pokok keislaman.
Dalam hal ini Islam menjadi bahan telaah objek material suatu studi Islam dengan sudut pandang atau objek formulanya, yaitu filsafat. Jadi, Islam menjadi genetius dan objektivus. Filsafat Islam dalam arti Islamic Philosophy, yaitu suatu filsafat yang didasarkan atas syariat Islam. Disini Islam menjadi genetivus subjektif, artinya kebenaran Islam terbeber pada deretan kefilsafatan.
2. Perkembangan Filsafat Islam
Pada kenyataannya filsafat Islam mampu bersaing dengan filsafat Barat. Dari kedua filsafat ini ditambah dengan kajian Yahudi, maka tersusunlah sejarah pembahasan teoritis filsafat Islam dengan filsafat klasik, pada abad pertengahan dan modern. Hubungan filsafat Islam adalah sebagai berikut.
1) Pemikiran filsafat Islam dipengaruhi oleh filsafat Yunani.
2) Para filsuf muslim mengambil sebagian besar pandangannya dari pendapat Aristoteles.
3) Filsuf muslim banyak mengagumi Plato dan mengikutinya pada berbagai aspek, walaupun pada suatu statemen jika tidak diulang-ulang niscaya habis secara sia-sia
Kebudayaan Islam menembus berbagai macam gelombang, ia bergumul dan berinteraksi. Pergumulan dan interaksi ini melahirkan pemikiran-pemikiran baru. Jika kebudayaan Islam tersebut terpengaruh dengan kebudayaan Yunani mengapa ia tidak terpengaruh dengan peradaban India dan Persia. Ini menunjukkan bahwa transformasi dan peminjaman beberapa pemikiran tidak harus mengonsekuensi perbudakan dan perhambaan. Maka satu ide dapat dibahas oleh banyak orang, dan tidak lama atas prakarsa mereka di dalam berbagai macam fenomena. Seorang filsuf berhak mengambil sebagian pandangan orang lain, tetapi hal itu tidak menghalanginya untuk membawa teori-teori dan filsafatnya sendiri.
3. Hubungan Filsafat Islam dengan Filsafat Modern
Di dalam studi ini terdapat faktor-faktor yang memastikan batas kolerasi filsafat Islam dengan pemikiran filosofis modern dan hubungan lingkaran sejarah satu sama lain. Secara khusus terdapat berbagai usaha yang ditunjukkan untuk menemukan, baik sumber maupun pengantar-pengantar filsafat modern di dalam filsafat skolastik Masehi. Jika berbicara tentang bukti adanya korelasi antara filsafat Barat, modern, dan pertengahan, batas keterpengaruhan filsafat abad pertengahan dengan filsafat Islam, yaitu terdapat pola titik persamaan. Dalam kesamaan pemikiran dan pandangan-pandangan itu terdapat faktor-faktor yang membawa antara pemikiran-pemikiran tersebut terdapat semacam hubungan nasab dan kekerabatan. Hubungan kekerabatan dalam pembahasan ini tidak tampak sekarang, maka di dalam studi yang lebih mendalam terdapat bukti-bukti yang menyingkap dan mengonfirmasikan.
4. Filsafat Islam sebagai Ilmu
Dikatakan filsafat Islam sebagai ilmu karena di dalam filsafat mengandung pertanyaan ilmia, yaitu bagaimanakah, mengapakah, dan apakah.
Jawaban yang diperoleh ada tiga jenis pengetahuan, yaitu sebagai berikut.
1. Pengetahuan yang timbul dari pedoman yang selalu berulang-ulang (kebiasaan)
2. Pengetahuan yang timbul dari pedoman yang terkandung dalam adat istiadat/kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat
3. Pengetahuan yang timbul dari pedoman yang dipakai (hukum) sebagai suatu hal yang dijadikan pegangan.
Suport By : RIZKY KOMPUTER Jl. Mastrip Beji Boyolangu Tulungagung Melayani : Pengetikan, Rental, Servis, Scaner, Jual Beli, Shooting & Editing Video HP. 081335991179

Tidak ada komentar:

Posting Komentar