UD. ILHAM RIZKY JAYA [FORTUNA Event Organizer] Jl. Mastrip Gang Mangga No. 32 Desa Kepuh Kec. Boyolangu Tulungagung Jawa Timur - Distributor Peralatan Perkantoran / Laptop, Photography, Videography, Percetakan, Orkes Melayu - [NPWP : HERWAN : 36.914.792.1-629.000 - SIUP : 503.1/832/209/2011 - TDP : 13.32.5.46.11203 - IZIN SHOOTING NO : 503/48/209/2011 - (rizky komputer@abadi.fortuna@yahoo.com) NOMOR INDUK GROUP ORKES : 1255/424.50/BUD KES.O/2013] Contact Person : MasHoeWa HP. 081556633080

Senin, 15 Februari 2010

Filsafat Islam

Filsafat Islam
A. PENDAHULUAN
Filsafat Islam merupakan salah satu bidang studi Islam yang keberadaannya menimbulkan pro dan kontra. Sebagian yang berpikiran maju dan bersifat liberal cenderung mau menerima pemikiran filsafat Islam. Bagi mereka yang bersifat tradisional, yakni berpegang kepada ajaran Al-qur’an dan hadis secara tekstual, cenderung kurang mau menerima filsafat, bahkan menolaknya. Dari kedua kelompok tersebut, kelompok terakhir masih cukup kuat pengaruhnya di masyarakat. Kajian filsafat Islam dilakukan sebagian mahasiswa pada jurusan tertentu di akhir abad ke-20 ini. Pada masyarakat secara umum seperti yang terjadi dikalangan pesantren, pemikiran filsafat masih dianggap terlarang, karena dapat melemahkan iman. Kalaupun di pesantren diajarkan logika. Namun, hal ini tidak diterapkan sepenuhnya melainkan bersifat sebagai hafalan.
Kurang diterimanya filsafat dikalangan masyarakat Islam di Indonesia pada umumnya, karena pengaruh pemikiran Al Ghozali yang dianggapnya filsafat sebagai pembunuh pemikiran Al Qur’an. Dewasa ini kajian dan penelitian filsafat telah banyak dilakukan, walaupun dalam cara melihatnya masih dijumpai kekaburan. Amin Abdulloh mengatakan, ada kekeburan dan kesimpangsiuran yang patut disayangkan dalam pemikiran filsafat, tidak terkecuali dikalangan Perguruan Tinggi dan kalangan Akademis. Tampaknya mereka sulit membedakan antara filsafat dengan sejarah filsafat dan antara filsafat Islam dengan sejarah filsafat Islam. Biasanya dikorbankan kajian filsafat karena selalu dihantui oleh trauma sejarah abad pertengahan ketika sejarah filsafat Islam, diwarnai oleh pertentangan pendapat dan perhelatan pemikiran antara Al Ghazali (1058-11 M) dan Ibnu Sina (980-1037) yang sangat menentukan jalan sejarah pemikiran umat Islam. Al Ghazali mewakili golongan ahli sunah yakni pendukung setia Asy’ariyah, sedangkan Ibnu Sina mewakili pandangan Filsuf muslim.
Pengkaji penelitian filsafat Islam yang dilakukan para ahli, bertujuuan ingin meraih kembali kejayaan Islam dimasa mendatang dibidang ilmu pengetahuan sebagaimana yang telah dialami pada zaman klasik. Hal ini terasa lebih diperlukan pada saat bangsa Indonesia menghadapi zaman globalisasi yang demikian berat. Untuk itu dalam mengkaji berbagai metode dan pendekatan yang digunakan, para ahli dalam meneliti filsafat Islam, terlebih dahulu dimulai dari pengertian filsafat Islam.
Suport By : RIZKY KOMPUTER Jl. Mastrip Beji Boyolangu Tulungagung Melayani : Pengetikan, Rental, Servis, Scaner, Jual Beli, Shooting & Editing Video HP. 081335991179

Tidak ada komentar:

Posting Komentar